FITOREMEDIASI AIR LIMBAH PENCELUPAN BATIK PARAKANNYASAG, TASIKMALAYA MENGGUNAKAN KI APU (Pistia stratiotes L.)

Tri Cahyanto (1) , Tony Sudjarwo (2) , Shinta Putri Larasati (3) , Afriansyah Fadillah (4)


(1) Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
(2) Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
(3) Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
(4) Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung


Abstract


Batik home industry discharge untreated wastewater that can cause pollution to sewage water and its environment. Phytoremediation is the utilization of plants for environmental clean-up or reduces harmful contaminants including heavy metals such as chrome (Cr) of batik dyes. Water cabbage (Pistia stratiotes L.) locally named as Ki Apu is an aquatic plant known for its ability to reduce the Cr level in wastewater. This study aimed to determine the efficiency Ki Apu to reduce Cr level from batik dyeing wastewater from Parakannyasag, Tasikmalaya. This study was an experimental using Ki Apu from Indihiyang paddy field of Tasikmalaya. 12 individual of Ki Apu were grown on a 20 L water tank with different batik dyeing wastewater concentration of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%, each with five replicates. After 14 days the results showed the highest Cr reduction was measured at 77.5% occurred in 100% wastewater tank. Ki Apu leaf changed its leaf chlorophyll content with the highest estimate of 0.4 mg/L for chlorophyll-b and 1.3 mg/ L for the total chlorophyll; both occurred in 75% wastewater tank. The highest rate of phytoremediation indicated by BOD measure was at 33.4 mg/L/day occurred in 100% wastewater tank and by turbidity measure was at 23.3 mg/L/day occurred in 75% wastewater tank. Ki Apu is considered having a high phytoremediation effectivity to reduce Cr content in batik dyeing wastewater in Parakannyasag, Tasikmalaya.


Keywords


batik dyeing wastewater; phytoremediation; ki apu; chromium

Full Text:

PDF

References


Ai NS, Banyo Y. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains. 11(2):166–173.

Badan Sandardisasi Nasional Indonesia. 2009. SNI 6989.65:2009. Badan Standardisasi Nasional Indonesia, Jakarta.Cahyanto, T., Sudjarwo, T., Widayanti, R., dan Shalikha, M. 2017. Pengaruh air limbah celupan batik di parakannyasag tasikmalaya terhadap pertumbuhan Ki Apu (Pistia stratiotes L.). Jurnal Biota 3(2):76–82.

Dewi F, Faisal M, Mariana. 2015. Efisiensi penyerapan phospat limbah laundry menggunakan kangkung air (Ipomoea Aquatic Forsk) dan Jeringau (Acorus Calamus). Jurnal Teknik Kimia USU. 4(1):7–10.

Dwidjoseputro D. 1994. Pigmen klorofil. Di dalam Ai, N. S., dan Y. Banyo. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains 11(2):166–173.

Effendi H. 2003. telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Fachrurozi M, Utami LB, Suryani D. 2010. Pengaruh variasi biomassa ki apu. terhadap penurunan kadar BOD, COD, dan TSS limbah cair tahu di dusun Klero Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesmas. 4(1):1–16.

Hartanti PI, Alexander TSH, Ruslan W. 2014. Pengaruh kerapatan tumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap penurunan logam chromium pada limbah cair penyamakan kulit. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 31–37.

Ikawati S, Andi Z, Diana A. 2013. Efektivitas dan efisiensi fitoremediasi pada deterjen dengan menggunakan tumbuhan Genjer (Limnocharis Flava). Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Moore JW. 1991. Inorganic contaminants of Surface Water. Springer–Verlag. New York. https://doi.org/10.1007/978-1-4612-3004-5

Padmaningrum RT. 2014. Fitoremediasi phospfat limbah cair laundry menggunakan tanaman Melati Air (Echinodorus paleofolius) dan Bambu Air (Equisetum hymale) sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(3):222–230.

Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. PT Rineka Cipta, Jakarta

Rosada KK, Sunardi, Pribadi TDK, Putri SA. 2017. Struktur komunitas fitoplankton pada berbagai kedalaman di pantai timur pananjung pangandaran. Jurnal Biodjati. 2(1):30–37. https://doi.org/10.15575/biodjati.v2i1.1290

Sangsoko DP, Tresna WP. 2010. Identifikasi unsur dan kadar logam berat pada limbah pewarna batik dengan metode analisis pengaktifan neutron. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH, 2(1):22–27.

Sari AM, Fida R, Herlina F. 2014. Pengaruh cekaman kromium pada limbah cair batik terhadap pertumbuhan Eichornia crassipes dan Salvinia molesta. LenteraBio. 3(1):67–71.

Setiyono A, Gustaman RA. 2017. Pengendalian Kromium (Cr) yang Terdapat di Limbah Batik dengan Metode Fitoremediasi. Unnes Jurnal of Public Health. 6(3):155–160. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i3.15754

Simatupang I, Siti F, dan Dyah I. 2015. Pemanfaatan Kiambang (Salvinia molesta D. Mitch) untuk fitoremediasi limbah organik pulp dan kertas. JOM FMIPA. 2(1):130–143.

Sudjarwo T, Nisyawati N, Rossiana, Mangunwardoyo W. 2014. The growth of water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) and water lettuce (Pistia stratiotes L.) in domestic wastewater in wastewater treatment plant (WWTP) Bojongsoang, Bandung, Indonesia. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences. 5(4):393–401.

Suhadiyah S, Barkey RA, Tambaru E. 2014. Korelasi kondisi daun terhadap kadar Pb, dan Klorofildaun Hibiscus tiliaceus dan Swietenia macrophylla King di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar. Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Hasanuddin. p.1–7.

Sumantri A. 2013. Kesehatan lingkungan, edisi revisi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. p.85–91,209–213.

Ulfin I, Widya W. 2005. Study penyerapan kromium dengan Ki Apu (Pistia stratiotes L.). Jurnal Akta Kimindo. 1(1):41–48.

Wulandari R, Siti Y, Septia E, Indah J, Niken. 2012. Pemanfaatan tumbuhan Iris Air (Neomarica gracillis) sebagai agen bioremediasi air limbah rumah tangga. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS, IPB, Bogor. p.1–6. Yudo, S. 2010. Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta Ditinjau dari Parameter Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri coli. Jurnal Akuakultur Indonesia. 6(1):34–42.

Yudo S. 2010. Kondisi kualitas air sungai ciliwung di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari parameter organik, amoniak, fosfat, deterjen dan bakteri coli. Jurnal Akuakultur Indonesia. 6:34–42


Article Reads

Total: 4084 Abstract: 1303 PDF: 2781

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Daily Visit

The last two months

View complete Google Analytics report here
 

This website is maintained by:
Bio Publisher
The Faculty of Biology Publishing

Faculty of Biology
Universitas Jenderal Soedirman
Jalan dr. Suparno 63 Grendeng
Purwokerto 53122

Telephone: +62-281-625865
Email: biologi@unsoed.ac.id

T his website uses:
OJS | Open Journal System
A free journal management and publishing system that has been developed by the PKP (Public Knowledge Project) version 2.4.8.0.

All article content metadata are registered to:
Crossref
An official nonprofit  Registration Agency of the International Digital Object Identifier (DOI) Foundation.

Articles in this journal are indexed by:

Complete index list  »