Distribusi Kandungan Ion dan Klorofil Kedelai Kultivar Mahameru (Glycine max (L.) Merr.) yang Ditanam di Pantai Sodong Cilacap

Juwarno Juwarno (1) , Siti Samiyarsih (2) , Muachiroh Abbas (3)


(1) Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
(2) Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
(3) Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman


Abstrak


Penelitian  dilakukan untuk mengetahui distribusi kandungan ion dan klorofil pada kedelai kultivar Mahameru. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana distribusi dari ion-ion Na+, Cl-, K+, Ca2+ dan Mg2+ pada akar, batang dan daun kedelai kultivar Mahameru yang ditanam dipantai Sodong Cilacap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan RCBD (Randomized Completely Block Design) dengan tiga ulangan. Data dianalisis menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Kedelai ditanam pada lahan pesisir pantai dengan jarak lima puluh meter dari tepi pantai, dibuat blok-blok ukuran  satu meter panjang dan dua meter lebar. Pengamatan dilakukan setelah tanaman berumur 30 hari setelah tanam. Kandungan ion  diamati  menggunakan AAS dan kandungan klorofil diamati menggunakan spektrofotometer. Variabel  yang diamati adalah kandungan klorofil a, b dan klorofil total; kandungan ion Na+, Cl-, K+, Ca2+ dan Mg2+ pada akar, batang dan daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kandungan klorofil a, b dan klorofil total. Terjadi peningkatan kandungan ion Na+ pada bagian daun dan peningkatan ion Cl- pada bagian batang. Ketiga ion yang lain K+, Ca2+ dan Mg2+ terjadi penurunan. Kandungan ion yang paling rendah pada akar, batang dan daun adalah ion Mg2+

Kata Kunci


Mahameru, ion, akar, batang, daun

Referensi


Amirjani, M.R. 2010. Effect of Salinity on Growth, Mineral Composition, Prolin Content, Antioxidant of Soybean. American Journal of Plant Physiology. Vol. 5 (6) : 350 – 360.

Ardiyansyah, M., Mawarni, L., Rahmawati, N. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai hasil seleksi terhadap pemberian asam askorbat dan inokulasi fungi mikoriza arbuskular di tanah salin. Jurnal online Agroteknologi. Vol. (2) : 948-954.

Biljana, K., F. Morina, N. Janjic, M. Boroja, LJ. Javonovic and S.V. Javonovic. 2013. Effect of Alkaline Stress on the Morphology and Aantomy of Pisum sativum L. : the Role Peroxidase and Ascorbate Oxidase in Growth Regulation. Arc. Biol. Sci. Belgrade.

Chen, D.M., Keiper, F.J., Filippis, L., F. De., 1998. Physiological Changes Accompanying The Induction of Salt Tolerance in Eucalyptus microcorys Shoots in Tissue Culture. Journal of Plant Physiology 152: 555 – 563.

Damanik, Andriany F , Rosmayati, Hasmawi Hasyim. 2013. Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Terhadap Pemberian Mikoriza dan Penggunaan Ukuran Biji pada Tanah Salin. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013. Hal: 142-153.

Departemen Pertanian, 2006. Usaha Pengembangan Kedelai. http://www.deptan. go.id/.

El-Rodeny, W.M., and A.F.S. El-Okkiah. 2012. Physiological and anatomical changes in Glycine max L. Under salinity stress. Egypt Journal Botany : 37-50.

Dolatabadian, A., S.A.M. Modarressanavy, F. Ganati. 2011. Effect salinity on growth, xylem structure and anatomical characteristic of soy bean. Not Sci., Biol. Academic Press. 3 : 41-45.

Farid, M., R. Sjahril. 2006. Mekanisme Ketahanan Terhadap Salinitas dan Kekeringan Berdasarkan Karakter Morfologis. Buletin penelitian. Vol.9 (2). Hal: 146-153.

Juwarno, J., Nugroho, L.H., Hardiyati, T., Yuniaty, A. 2017. Respon lima kultivar kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Terhadap Cekaman Salinitas Ditinjau Dari Aspek Morfologis, Anatomis, Fisiologis Didukung oleh Karakteristik Molekuler. Disertasi Fakultas Biologi Unsoed. Tidak dipublikasikan.

Juwarno, J., Suparjana, T.B., & Abbas, M. (2018). Mahameru Soybean (Glycine max) Cultivar, High Salinity Tolerant. Biosaintifika : Journal of Biology & Biology Education, 10(1), 23-31.

Khalil, M. S. 2015. Impact of sea salt stress on growth and some physiological attributes of some soybean ( Glycine max L.) varieties. Iranian journal of Plant Physiology. Vol. 6 (1) : 1559-1571.

Kondetti, P., Jawali, K.N., Apte, S.K., and Shitole, M.G. 2012. Salt tolerance in Indian soy bean (Glycine max (L.) Merrill. Annals of Biological Library. Coden (USA). 3 : 1489 – 1498.

Lluh, C., N. Tejera, JAH. Cervera, M. Lopez, JRB. Gresa, FJ. Palma, M. Gonzalves, C. Iribarne, E. Moreno, A. Ocana. 2007. Saline Stress Tolerance in Legume. Lottus Newsletter. Vol. 37 (2) : 76-77.

Makbul, S., N.S. Guler, N. Durmus, & S. Guven. 2011. Change in anatomical and physiological parameters of soy bean under drought stress. Turk Journal Botany. Vol. 3 : 369-377.

Murat, T., T. Ruveyde, B. Yidirim, & C. Vehdettin. 2008. Changes in micronutrients,dry weight and plant growth of soy bean (Glycine max L. Merrill) cultivars under vsalt stress. Africant Journal of Biotechnology. Vol. 7 (11) : 1650-1654.

Nafees, A.K., M.I.R. Iqbal, M. Asgher, M. Fatma, A. Masood and S. Sayeed. 2014. Salinity tolerant in plants : revisiting of the role of sulfur metabolits. Plant Biochemistry and Physiology Journal. Vol. 2 (1) : 2-8.

Najiyati, S. dan Danarti, 1999. Palawija Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Porra, R.J. 2002. The chequered history of the development and use of simultaneous equation for the accurate for determination of chlorophyll a and b. Photosynthesis Research

: 149 -156.

Rozbeh, F., M. Adel, and A. Ali. 2015. Effect of salt stress on seedling growth and ion homeostasis of soy bean (Glycine max ) cultivas. Journal of Scientific Research and Development. Vol 2 (5) : 118-121.

Sofalian, O., P.B. Miandoab, A. Asghari, M. Sedghi, A. Esghi. 2013. Relationship betweensalt tolerance related physiological traits and protein markers in soy bean cultivar (Glycine max L.). Cercetari Agronomice in moldova. Vol. XLVI (4) : 47-56.

Triyani, A., Suwarto, S. Nurchasanah. 2013. Toleransi Genotip Kedelai (Glycine max L.Merril.) Terhadap Konsentrasi Garam NaCl pada Fase Vegetatif. Agronomika Vol.13 (1) : 1-9.

Yulianto, R., Sumiya, W., Yamika, D. & Aini, N. 2017. Pengaruh amelioran tanah pada pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.) pada kondisi salinitas. Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 5 (2) : 232-239.

Yuniati, R. .2004. Penapisan galur kedelai Glycine max (L.) Merrill toleran terhadap NaCl untuk penanaman di lahan salin. Makara Sains Vol 8 No 1, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok. April 2004: 21-24.

Weisany, W., Y. Sohrabi, G. Heidari, A. Siosemandeh, K.G. Gozelani. 2011. Physiological responses of soy bean (Glycine max L.) to zinc application under salinity stress. Australian Journal of Crop Science. Vol5 (11) : 1441-1447.

Zeid, I.M. 2009. Effect Arginine and Urea on Polyamines and Growth of Bean Under Salinity Stress. Acta Physiologiae Plantarum, 31,pp.65-70.


Article Reads

Total: 511 Abstrak: 336

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 

Jumlah Kunjungan Harian

Satu bulan terakhir

Tampilkan laporan lengkap Google Analyticsdi sini
 

Laman ini dikelola oleh:
Bio Publisher
The Faculty of Biology Publishing

Laman ini dikelola oleh:
Penerbitan Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Jalan dr. Suparno 63 Grendeng
Purwokerto 53122

Telepon: +62-281-625865
Email: biologi@unsoed.ac.id

Laman ini menggunakan:
OJS | Open Journal System
Software pengelolaan jurnal ilmiah online. Versi yang digunakan adalah 2.4.8.0.

Metadata artikel terdaftar di:
Crossref
Agen resmi internasional pendaftaran Digital Object Identifier (DOI)

Artikel jurnal ini terindeks:

Daftar indeks »