Survei Nyamuk Culex spp. sebagai Vektor Filariasis di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya
Abstrak
Filariasis limfatik merupakan penyakit disebabkan oleh cacing filaria Wuchereria brancofti, Brugia malayi, dan Brugia timori yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Cx. quinquefasciatus merupakan vektor filariasis bancrofti di daerah urban. Kecamatan Cisayong endemis filariasis dengan Microfilaria rate >1%. Eliminasi filariasis di Indonesia ditetapkan dua pilar kegiatan yaitu pemberian obat massal pencegahan filariasis (POMP filariasis) di daerah endemis dan pengendalian vektor. Pengendalian vektor dan potensi vektor dalam penularan filariasis dapat diketahui melalui berbagai hal diantaranya dengan mengetahui spesies Culex, infection rate, parity rate dan kepadatan larva Culex.Tujuan penelitian yaitu mengetahui spesies nyamuk Culex, infection rate, parity rate, dan kepadatan larva nyamuk Culex. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan teknik cluster sampling. Kelompok (Cluster) dalam penelitian ini yaitu RT berjumlah 39 RT yang ada di Desa Cisayong. Penangkapan sampel nyamuk dilakukan di 9 kelompok (RT) yang terpilih. Pengambilan sampel dilakukan pada malam hari pukul 18.00-00.00 WIB. Hasil penelitan menujukkan bahwa spesies Culex yang ditangkap di Desa Cisayog diantaranya Cx. quinquefasciatus, Cx. hutchinsoni , Cx. sitien , Cx. vishnui , Cx. pseudovishnui , Cx. tritaeniorhynchus dan Cx. gelidus, infection rate 0%, sementara itu, parity rate Cx. quinquefasciatus 66%, Cx. hutchinsoni 17%, Cx. sitien 68%, Cx. vishnui 55%, Cx. pseudovishnui 21%, Cx. tritaeniorhynchus 53%, dan Cx. gelidus 54%. Kepadatan larva Culex sp. yaitu 3,38/cidukan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Andreadis, T.G., Philip, M.A., & Waheed, I. B. 2010. Studies On Hibernating Populations Of Culex Pipiens From A West Nile Virus Endemic Focus In New York City: Parity Rates And Isolation Of West Nile Virus. Journal Of The American Mosquito Control Association., 26(3), Pp. 57–264.
Astuti., E.P, Mara, I. M., Umar., R & Tri., W. 2014. Mengenal Filariasis di Jawa Barat. Yogyakarta : PT. Kanisius.
Cahyati, W. H., & Suharyo. 2006. Dinamika Aedes Aegepty sebagai vektor penyakit. Kesmas. 2(1), pp. 1-11.
Dharmawan, R. 1993. Metoda Identifikasi Spesies Kembar Nyamuk Anopheles. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Hasmiwati & Nurhayati. 2009. Kajian nyamuk vektor Di daerah endemik filariasis Di kenagarian mungo,Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2 (3), pp. 58-61.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buletin Jendela Epidemiologi Filariasis di Indonesia. Volume 1. Jakarta : Pusat data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.
Mahmood, F., & Wayne, J.C. 1998. Ovarian Development and Parity Determination in Culiseta melanura (Diptera: Culicidae). Journal Of Medical Entomology. 35(6), pp. 980-988.
Natadisastra, D & Ridad, A. 2005. Parasitologi Kedokteran : Ditinjau dari organ tubuh yang diserang. Jakarta : Buku Kedokteran ECG.
Okona., O.E, Iboha., C.I. & Oparab., 2010. Bancroftian Filariasis Among The Mbembe People Of Cross River State Nigeria. Journal Vector Borne Diseasse. 47, pp.91-96.
Pramestuti, N., & Martini. 2012. Perbedaan Siklus Gonotropik Dan Peluang Hidup Aedes Sp. Di Kabupaten Wonosobo. Jumal Fkologi Kesehatan. 11(3), pp. 194- 201.
Ramadhani, T. 2009. Komposisi Spesies dan Dominasi Nyamuk Culex Di Daerah Endemis Filariasis Limfatik Di Kelurahan Pabean Kota Pekalongan. Balaba. 5(2), pp.7-11.
Ramadhani, T., & Bondan, F. W. 2015. Keanekaragaman dan Dominasi Nyamuk di Daerah Endemis Filariasis Limfatik, Kota Pekalongan. Jurnal Vektor Penyakit. 9(1), pp. 1-8.
Santoso., Yahya., Nungki, H. S., & Katarina, S. R. 2015. Deteksi Mikrofilaria Brugia Malayi pada Nyamuk Mansonia Spp dengan Pembedahan dan Metode PCR Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. ASPIRATOR. 7(1), pp. pp. 29-35.
Service, M. W. 2002. Medical entomology for students. 2nd ed. Cambridge : Cambridge Publisher.
Srimurni, E., Soeyoko., & Sri, S., 2008. Pengobatan Filariasis dengan Target Utama Endosymbiont Bakteri Wolbachia s. Majalah Kedokteran Indonesia. 58(10), pp. 377-382.
Sumarni, S,. & Soeyoko. 1998. Filariasis malayi di Wilayah Puskesmas Cempaka Mulia, Sampit, Kalimantan Tengah (Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Penularannya). Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. 15(3), pp. 145-8.
Syachrial, Z., Santi, M., Ririh.,, & Huda. (2005) Populasi NyamukDewasa Di Daerah Endemis Filariasis Studi Di Desa Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar Tahun 2004. Jurnal Kesehatan Lingkungan,. 2(1), pp. 85-96
Valiant, M., Sylvia, S., & Susy, T. 2010. Efek Infusa Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Larva Nyamuk Culex sp. JKM. 9(2), pp. 155-160.
Webb, C., Stephen, D., & Richard, R. 2016. A Guide to Mosquitoes of Australia. Clayton south CSIRO publishing. https://books.google.co.id/books?id=XHaACwAAQBAJ&pg=PR2&dq=a+guide+to+mosquitoes+of+australia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwirnJiI--jPAhVEK48KHU2hAicQ6wEIHTAA#v=onepage&q=a%20guide%20to%20mosquitoes%20of%20australia&f=false. Diakses tanggal 20 Oktober 2016.
Weitzel, T., Piotr, J., Katarzyna, R., Elzbieta, L., & Norbert, B. 2015. Culex pipiens and Culex torrentium (Culicidae) in Wrocław area (Poland): occurrence and breeding site preferences of mosquito vectors. Parasitol Res. 114, pp : 289–295.
WHO, 1975. Manual on Practical Entomology in Malaria II : Methods and Techniques. Geneva.
WHO, 1997. Lympatic Filariasis Today : Reason for Hope. Geneva.
WHO, 2013a. Global Programe To Eliminate Lymphatic Filariasis:Practical Entomologi. Geneva.
Yahya & Santoso. 2013. Studi Endemisitas Filariasis Di Wilayah Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari Pasca Pengobatan Massal Tahap III. Buletin Penelitian Kesehatan. 41(1), pp.18–25.
Article Reads
Total: 27429 Abstrak: 7778 PDF: 19647Article Metrics
Metrics powered by PLOS ALM
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Laman ini dikelola oleh:
Bio Publisher
The Faculty of Biology Publishing
Laman ini dikelola oleh:
Penerbitan Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Jalan dr. Suparno 63 Grendeng
Purwokerto 53122
Telepon: +62-281-625865
Email: biologi@unsoed.ac.id
Laman ini menggunakan:
OJS | Open Journal System
Software pengelolaan jurnal ilmiah online. Versi yang digunakan adalah 2.4.8.0.
Metadata artikel terdaftar di:
Crossref
Agen resmi internasional pendaftaran Digital Object Identifier (DOI)
Artikel jurnal ini terindeks: