Several medicinal plants species which need enrichment planting

Agus Ismanto (1) , Andianto Andianto (2) , Rossi Margareth Tampubolon (3)


(1) Forest Products Research and Development Center
(2) Forest Products Research and Development Center
(3) Forest Products Research and Development Center


Abstract


Pulai (Alstoniasp.), Kayumanis/Cinnamon (Cinnamomum burmanii, Cinnamomum iners), Pakanangi/Kisereh (Cinnamomum parthenoxylon/Cinnamomum porrectum), Kulilawang (Cinnamomum halmaherae), Agarwood (Aquilaria sp., Gyrinops versteeghii and Gyrinopsis cumingiana), and Pasakbumi (Eurycoma Longifolia) are some of  medicinal plants species which growing in plantation or natural forest. The exploitation to these species causes their existence to be scarce or almost not known, with the result that is needed a policy to save the existence of medicinal plants species. Industries of herbal medicine which exploit the raw material from nature need to build seedlings and enrichment area. The collaboration between medicinal industries with local people to build medicinal plants species plantation can be developed. This paper informs a field review of some medicinal plants species from several regions during the research activities in 2005 to 2009.


References


Andianto, 2009. Identifikasi Kayu dan Kulit (Pepagan) Pulai (Alstonia sp.). Laporan Hasil Penelitian. Program Insentif DIKTI untukPeneliti dan Rekayasa LPND dan LPD. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Unpublish.

Andianto, 2011. The Natural Chemical Contents of Trees and Existence of Six Medicinal Trees Species in Indonesia: A Review. Proceeding. INAFOR. IPB International Convention Center. Bogor.

Andianto, Mandang, Y.I., Damayanti, R. 2008. Identifikasi Jenis Kayu Berkhasiat Obat. AnatomiKayu dan Pepagan (Kulit) Cinnamomum spp. Laporan Hasil Penelitian Tahun 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor. Unpublished.

Andianto and Mandang, Y.I. 2007. Identifikasi Jenis Berkhasiat Obat (Identifikasi Jenis Kayu Gaharu). Laporan Hasil Penelitian Tahun 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Unpublished.

Andianto, Mandang, Y.I., Damayanti, R. 2009. Identifikasi Jenis Kayu Berkhasiat Obat. Laporan Hasil PenelitianTahun 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan PengembanganKehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor. Unpublished.

Andianto, Rulliaty, S., Damayanti, R., Waluyo, T.K. Identifikasi Jenis Kayu Berkhasiat Obat. Anatomi Kayu dan Kulit (Pepagan) Kulilawang dan Beberapa Jenis dari Suku Lauraceae. Laporan Hasil Penelitian Tahun 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor. Tidak diterbitkan.

Anonim. 2010. Budidaya Tanaman Obat Lemah. Kompas.com-29/07/2010. http://ekonomi.kompas.com/read/2010/07/29/03324438/Budidaya.Tanaman. Obat.Lemah. Diakses tgl.13-2-2018.

Denny & Kalima, T. 2016. Keanekaragaman Tumbuhan Obat pada Hutan Rawa Gambut Punggualas, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Bul. Plasma Nuftah. Vol.22(2):137-148.

Dalimartha, S. 2008. Jamu, Dahulu, Sekarang, Dan Masa Depan. Makalah Semiloka: Jamu, Brand Indonesia. Kementrian koordinator Bidang Perekenomian. Jakarta.

Ernikawati, E.A.M. Zuhud, Santosa, Y. 2017. Pendugaan Potensi Tumbuhan Obat di Hutan Lindung Jompi Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Media Konservasi. Vol. 22(1): 42-48.

Hamid, A., Hadad E.A. dan Rosiana. 1990. Upaya pelestarian tumbuhan obat di BALITRO. dalam E.A.M.Zuhud. 1991. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat hutan tropis Indonesia. Kerjasama Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB Bogor dan Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia, Bogor.

Jafarsidik, Y.1986. Potensi tumbuhan hutan (pohon) penghasil obat tradisional. Prosiding diskusi pemanfaatan kayu kurang dikenal. 13-14 Januari, 1987. Cisarua, Bogor. Badan Litbang Kehutanan, Bogor.

Mandang, Y.I. & Andianto 2005. Identifikasi Jenis Berkhasiat Obat. Laporan Hasil Penelitian. Sumber Dana APBN Tahun Anggaran 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor. Unpublished.

Noorhidayah, Sidiyasa, K., Hajar, I. Potensi dan Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Hutan Kalimantan dan Upaya Konservasinya. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Vol. 3(2):95-107.

Widya, A., Hikmat, A., Kartono, A.P. 2015. Etnobotani dan Konservasi Ketimunan/Timoniustimon (Spreng) Merr. pada Masyarakat Lokal Suku Kanume di Taman Nasional Wasur Papua. Media Konservasi. Vol. 20(2): 149-158.

Zuhud, E.A.M. 2008. Potensi HutanTropika Indonesia Sebagai Penyangga Bahan Obat Alam untuk Kesehatan Bangsa. Laboratorium Konservasi Tumbuhan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.


Article Reads

Total: 384 Abstract: 384

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Daily Visit

The last two months

View complete Google Analytics report here
 

This website is maintained by:
Bio Publisher
The Faculty of Biology Publishing

Faculty of Biology
Universitas Jenderal Soedirman
Jalan dr. Suparno 63 Grendeng
Purwokerto 53122

Telephone: +62-281-625865
Email: biologi@unsoed.ac.id

T his website uses:
OJS | Open Journal System
A free journal management and publishing system that has been developed by the PKP (Public Knowledge Project) version 2.4.8.0.

All article content metadata are registered to:
Crossref
An official nonprofit  Registration Agency of the International Digital Object Identifier (DOI) Foundation.

Articles in this journal are indexed by:

Complete index list  »